Yakinlah, Kita Layak Sukses

cover  buku spiritADA sebuah ungkapan menarik yang diungkapkan oleh Rektor Institut Agam Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) Pak H. Oman Fathurohman, MA. (Pak Oman), ketika memberi sambutan penutup acara Workshop Kepenulisan “Semalam Bersama PENA” yang diadakan oleh Unit Kepenulisan PENA IAI BBC pada 21 Februari 2015 lalu. Beliau mengungkapkan, “Sukses itu hak semua orang. Semua orang memiliki kesempatan dan peluang untuk meraih kesuksesan, termasuk Anda semua yang mengikuti acara PENA ini.”

Ya, ungkapan Pak Oman betul. Sukses adalah hak semua orang. Semua orang punya kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih kesuksesan.

Tapi ada kalanya seseorang tidak yakin dengan kemampuan dirinya. Bahkan tidak sedikit orang yang merendahkan dirinya sendiri, merasa tidak pantas atau tidak layak, tidak percaya diri dan lain sebagainya. Padahal sukses bisa menjadi milik siapa pun, asalkan dia yakin dan mau berusaha serta berani bermimpi untuk itu.

Lalu, mungkin diantara kita bertanya kepada diri kita masing-masing : “apa mungkin saya meraih sukses?”, “mengapa saya mesti atau layak sukses?”, dan pertanyaan serupa lainnya. Baca lebih lanjut

Menelisik Tugas dan Tanggungjawab Guru

Menelisik tugas guruPENDIDIKAN merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir (Handerson, 1959).

Bagi Handerson, pendidikan merupakan proses interaksi yang berlangsung aktif antar tenaga pendidik dan peserta didik. Walau begitu, Handerson menyadari bahwa walaupun proses ini berlangsung interaktif, tetap saja penentunya adalah tenaga pendidik. Sebab tenaga pendidik-lah yang memahami dan berpengalaman dalam melakukan proses pendidikan dalam berbagai polanya.

Dalam pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa, pendidikan dimaknai sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Baca lebih lanjut

MEA dan Pendidikan Kita

MEA-Pendidikan 1KINI kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang di-launching pada 31 Desember 2015 lalu. Realitas ini memungkinkan mudahnya mobilitas barang, jasa, dan orang antarnegara di wilayah ASEAN, termasuk ke dalam dan ke luar Indonesia. Tentu saja ini merupakan angin segar bagi yang siap bersaing, namun menjadi badai yang melumpuhkan bagi yang tidak siap.

Kita akan melihat betapa mudahnya barang, jasa, dan orang di wilayah ASEAN memasuki negara kita demikian juga sebaliknya apabila kita memiliki daya saing. Berbagai kemungkinan bisa terjadi seperti: supir angkot orang Laos, buruh pabrik dan pekerja bangunan orang Thailan dan Malaysia, pedagang di pasar orang Vietman dan Kamboja. Baca lebih lanjut