Lomba Menulis Cerita Anak Islami Pro U Media

Lomba menulis cerpenKetentuan Lomba

Cerita yang dibuat merupakan cerpen yang disajikan untuk anak-anak serial (Segmentasi Pembacanya : anak-anak)
Tema cerpen bebas tetapi Islami (boleh kisah sehari-hari, dunia sekolah/ pesantren, dakwah, motivasi, petualangan, detektif dan lain-lain)
Cerpen boleh berdasarkan kisah nyata, fiksi, maupun campuran keduanya
Peserta tidak dikenakan biaya apapun (Gratis)
Usia Peserta Bebas (boleh anak-anak, remaja, maupun dewasa/umum)
Karya yang dikirimkan merupakan hasil karya sendiri, orisinal, serta belum pernah dipublikasikan atau dilombakan sebelumnya
Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 karya
Karya dikirimkan dalam bentuk printout (2 ek-semplar) ke alamat OMAH DAKWAH PRO-U MEDIA, Jalan Jogokariyan 41 Yogyakarta 55143 (pada amplop ditulis Lomba Menulis Cerita Anak Islam)
Batas maksimal pengiriman cerpen tanggal 26 Desember 2015 Cap Pos
Para pemenang akan diumumkan pada 26 Januari 2016 lewat website http://www.promedia.co.id dan pemenang juga akan dihubungi langsung oleh panitia
Setiap karya yang dikirimkan menjadi hak milik panitia (Pro-U Media)
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat Baca lebih lanjut

Mesti Siap Menjadi Orang Sukses

uSaha terUs mesKipun situaSi sEmakin Sulit

uSaha terUs mesKipun situaSi sEmakin Sulit

UNTUK menjadi sukses, baik dalam pekerjaan, karier, bisnis, dan keluarga atau yang lainnya, Anda perlu memiliki kesiapan. Kesuksesan bukan milik mereka yang tidak siap, kesuksesan adalah hak milik mereka yang memang siap untuk sukses. Kesuksesan akan bergantung kepada karakter, cara berpikir dan prinsip-prinsip kesuksesan.

Beberapa hal berikut bisa Anda pelajari lebih lanjut sebagai penopang kesiapan diri menjadi pribadi yang sukses.

Pertama, Kesadaran akan arah

Bagaimana mungkin Anda bisa sukses kalau Anda sendiri tidak tahu arah yang ingin dituju. Tanpa tujuan, sudah pasti Anda akan bingung: tidak tahu apa yang akan Anda kerjakan dan untuk apa mengerjakannya. Orang yang sukses tentunya memiliki tujuan yang realistis, jelas, pasti, dan diyakini dengan segenap hatinya. Baca lebih lanjut

Penerbit Mitra Pemuda, Mitra Penulis Indonesia

Logo Resmi Penerbit Mitra Pemuda

Logo Resmi Penerbit Mitra Pemuda

PENERBIT Mitra Pemuda merupakan salah satu penerbit pertama yang hadir di Kota Cirebon-Jawa Barat dengan gaya khasnya. Berdiri secara resmi pada 8 Agustus 2011 sesuai tanggal lahir Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif-nya Syamsudin Kadir.

Sejak awal Mitra Pemuda telah menempatkan diri sebagai mitra terbaik bagi seluruh penulis di seluruh Indonesia dari berragam latar, baik usia, status sosial, profesi, pandangan politik maupun jenis kelamin. Karena itu Mitra Pemuda telah mendapat respon positif dari berbagai kalangan, sehingga cukup berkembang pesat sejak berdiri sampai saat ini.

Mitra Pemuda menerima seluruh naskah dalam berbagai tema dan jenisnya, sebab setiap naskah memiliki ide dan orientasinya masing-masing. Dengan begitu, Anda tak punya alasan untuk tidak menerbitkan setiap karya tulis Anda. Tanpa ragu Mitra Pemuda siap sedia membantu Anda. Baca lebih lanjut

Langkah Jitu Menggali Ide Menulis

Saya (Syamsudin Kadir, yang bertopi) dan Verry Wahyudi (salah satu penulis muda Cirebon) pada sebuah acara "Menculik Ide"

Saya (Syamsudin Kadir, yang bertopi) dan Verry Wahyudi (salah satu penulis muda Cirebon) pada sebuah acara “Menculik Ide”

TAK perlu panjang-lebar, diantara langkah jitu dalam menggali ide menulis yang perlu Anda coba adalah sebagai berikut. Pertama, mencintai ilmu. Ya sangat sederhana : mencintai ilmu. Sederhana memang, namun kuncinya justru di sini : pada rasa cinta. Disadari bahwa menulis adalah bagian dari aktivitas keilmuan yang sangat penting. Jika menulis diposisikan sedemikian penting, maka ada kemestian bagi penekun aktivitas ini untuk mencintainya secara tulus.

Dengan mencintai ilmu, maka itu bermakna mencintai aktivitas menulis. Dengan mencintai maka akan dengan mudah bagi seseorang untuk menemukan ide unik, termasuk di saat ia dihadapkan pada kondisi sulit menemukan ide. Bukan kah rasa cinta kerap mengundang pikiran kreatif dan melahirkan aktivitas unik di luar kebiasaan? Ya, “pada akhirnya menulis menjadi terlalu sulit untuk dilakukan kecuali dengan cinta.” Baca lebih lanjut

Mitra Pemuda, Mitra Penulis Muda Cirebon

1PADA Sabtu 31 Oktober 2015 lalu saya didaulat jadi pembicara pada Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (MGMP) yang bertempat di MTSN Ciledug, Kabupaten Cirebon-Jawa Barat.

Pada acara yang bertema, “Dengan Peringatan Bulan Bahasa Kita Optimalkan Potensi Siswa dalam Bidang Tulis-Menulis Bahasa dan Sastra Indonesia” itu saya tak sendiri. Karena setelah saya menyampaikan materi, kemudian dilanjutkan oleh dua pembicara yang sangat kompeten, yaitu Mas Khairudin Imawan (Trans 7) dan KH. M. Khairul Anwar (Juara Esay Internasional Tahun 2014).

Pada acara yang dihadiri oleh hampir 150 siswa dari berbagai SMP/MTS, SMA/MA dan sederajat dari Kabupaten Cirebon ini saya menyampaikan materi “Langkah Jitu Menulis Buku; Panduan Praktis Menjadi Penulis Sukses”. Baca lebih lanjut

Kang Alwy dan Budaya Kritik Kita

Bersama Kang Alwy (yang memegang anak yang berbaju kaos warna kuning) pada sebuah acara pada akhir 2014

Bersama Kang Alwy (yang memegang anak yang berbaju kaos warna kuning) pada sebuah acara pada akhir 2014

CIREBON kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, Ahmad Syubanuddin Alwy. Kang Alwy, demikian ia kerap disapa oleh banyak kalangan, meninggal pada Senin 2 November 2015 pukul 20.30 WIB di Rumah Sakit Sumber Waras, Cirebon. Sebagaimana yang dilansir berbagai media massa, Kang Alwy masih terlihat sehat di saat menghadiri salah satu bagian acara Gotra Sawala di Grage Hotel Cirebon. Setelah itu, tiba-tiba pada Sabtu sore (1/11/2015) Kang Alwy dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras, Cirebon.

Suami dari Eva N dan ayah dari tiga orang anak (Awalina Rifki Aulia, Muhammad Shani Ghifari dan Muhammad Kresna Jati) ini adalah sosok yang sangat bersahaja dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan dengan beragam latar dan usia. Dari pejabat, politisi, budayawan, sastrawan, akademisi, wartawan, aktivis, mahasiswa hingga pedagang kaki lima dan tukang becak. Baca lebih lanjut